CANTIGI

         Mungkin gak semua orang tau tanaman ini, tanaman ini sering kita jumpai sebelum masuk ke deretan edelweis, di pegunungan, emang ga...

   
     Mungkin gak semua orang tau tanaman ini, tanaman ini sering kita jumpai sebelum masuk ke deretan edelweis, di pegunungan, emang gak sebanding cantiknya sama edelweis cuman taneman ini memiliki cukup arti bagi kehidupan gua. Cantigi adalah sosok yang kuat dengan daun dan bungan yang kemerah-merahan yang mencolok sehingga dia terlihat begitu beribawa.
     Cantigi emang berperilaku layaknya raja-raja yang di istimewakan beda dengan seorang putri yaitu edelweis yang selalu di idam-idamkan, Cantigi begitu kuat dan kokoh, tampangnya yang gagah selalu menjadi pedoman bagi setiap pendaki, meskipun di terjang banyak badai dan sengatan matahari yang begitu terik, cantigi tetap berdiri teguh terhadap pendiriannya, dia tetap menyanjung dirinya bahwa dia harus kuat dan harus mempunyai warna merah ( sang berani ). Akarnya yang kokoh dan batangnya yang kuat, tak pernah henti-hentinya membatu setiap pendaki saat mendaki sebuah gunung, di setiap siklus cantigi selalu menghasilkan buah, dimana buah ini adalah hasil dari kewibawaan dia, buah yang memberikan stamina dan nutrisi tinggi kepada setiap pemakannya membuat sang pemakan lebih banyak belajar terhadap tumbuhan ini.
dan hal itu yang membuat gua belajar dengan sang cantigi.



  Gua sadar bahwa peran gua di sekolah sama aja kaya gua sedang berada di areal bermain yang luas, omongan sang dewa pun terkadang harus terkhianati oleh kuping dan hati ini. Gua juga sadar bahwa banyak materi yang diberikan sang dewa berbanding 180 derajat dengan apa yang ada di hidup gua, teori-teori tak bermakna menjadi bangkai dalam keseharian gua. lalu gua belajar dari mana ? gua cuman belajar dari alam dan apa yang Tuhan sediakan, bukan berarti guru yang ada bukan penyediaan Tuhan untuk kita, tapi mereka bukan lagi menjadi guru mereka menganggap dirinya dewa, karena gua gak belajar dari dewa. Seperti apa yang gua bilang alam dan Tuhan nya selalu memberikan segalanya, cuman kan emang kita gak pernah tau apa itu segalanya.

  Segalanya itu yang sebenernya harus kita cari, di setiap pendakian gua ke gunung, gua selalu menoleh kebelakang apakah langkah gua udah cukup untuk belajar, ternyata belom, gak lama berjalan gua menoleh lagi kebelakang sambil melihat-lihat apakah ketinggian ini berarti bagi gua. untuk yang ketiga kalinya gua menoleh kebelakang, gua melihat sang cantigi yang berdiri tagak layaknya seorang Abu bakar yang sedang menunggu Rasulnya. 


   Cantigi juga selalu memberika motivasi lebih super dari bapak mario teguh. Dia selalu mengajarkan kita tentang pedoman kehidupan, bagaimana kita hidup harus bersyukur dan tersenyum ( gua banget wkwk) di setiap cobaan yang telah Tuhan berikan kita harus mensyukurinya dan ketika kita lulus dari cobaan itu hanya senyum yang mampu membalasnya. 

   Sosok cantigi yang begitu kuat membuat gua banyak belajar juga bahwa kita harus selalu setia untuk menanti *hadeh kata apa itu* harus selalu bersabar dalam menemukan sebuah arti dan harus percaya bahwa harapan nantinya akan menjadi sebuah kepastian. tapi yang di permasalahkan adalah, apa yang kita harapkan gak selalu menjadi kepastian yang ada, sebernya begini. Harapan yang tidak menjadi sebuah kepastian sebenernya tidak ada, Harapan selalu menjadi sebuah kepastian, cuman alam memang tidak memberikan kita sesuai harapan kita, cuman di lecengkan sedikit aja karena emang bukan waktunya. Sama seperti orang pintar dan orang bodoh. Orang pintar adalah orang yang sudah pasti pintar tapi masih dalam konteks bahwa dia bisa saja menjadi seorang yang bodoh, sedangkan orang bodoh adalah penyelewengan oleh alam karena dia belum saatnya menjadi pintar. 

 Jadi gak selamanya apa yang anda dengarkan dalam kelas di sekolah anda menjadi pedoman bagi hidup anda, jangan sekali-sekali hanya terpaku terhadap ilmu pengetahuan, masih ada budaya,alam dan ke Tuhan an yang harus di pelajari agar kita bisa mengakali hidup ini supaya bener-bener ngerti yang mana roti yang mana tai dan supaya kita enggak ketukar yang mana anjing dan yang mana hati. kalau kata cak nun jangan jadi anak kecil yang ahmaq, sebab Nabi Isa bin Maryam pernah berkata bahwa dia bisa menyembuhkan berbagai penyakit kecuali ahmaq, satu-satunya obat ahmaq adalah kematian.

Jadi Masih tetep mau duduk di kelas doang ? ?

@hitamidiot 

You Might Also Like

0 komentar

Flickr Images