K I T A

K I T A               Kita memang diciptakan tidak bisa mengetahui apa yang terjadi di masa yang akan datang, kita memang diciptakan ...


K I T A

     
        Kita memang diciptakan tidak bisa mengetahui apa yang terjadi di masa yang akan datang, kita memang diciptakan untuk tidak bisa mengulang waktu-waktu yang telah dilewati, dan kita juga tidak diciptakan untuk diam pada zona waktu tertentu, namun kita diciptakan untuk siap menghadapi apa yang akan datang, kita diciptakan untuk belajar dari apa yang telah kita lalui, dan kita diciptakan untuk terus membuat suatu pergerakan yang menurut kita itu baik.
     Waktu memang akan menjawab segala pertanyaan yang kita tanyakan pada saat ini. Hal tersebut sesuai dengan apa yang saya rasa. Waktu itu saya bertanya pada apapun yang ada dalam pikiran saya, baik itu Tuhan, pohon atau air "apakah usai ? atau ini awal ? aku butuh jawaban" dan memang jawaban yang diberikan tidak lansung, namun beberapa bulan kemudian.
     Hari itu adalah hari dimana kami mengawali perbincangan kami, berawal dari sebuah password wifi. Perbincangan itu mengingatkan saya pada suatu firasat di pagi hari 3 tahun lalu selepas dari ranukumbolo. Perbincangan itu pula mengingatkan saya pada suatu perbincangan antara saya dan semesta pada suatu malam di ranuregulo. Seperti hadir yang selalu diinginkan, seperti rasa yang selalu ingin dimiliki, dan aku seperti menari-nari diantara ribuan puisi tentang cinta yang tidak fiktif belaka. Perbincangan yang tidak panjang malam itu, kini membawa kami untuk memilih merencakan hidup bersama dengan waktu yang sangat lama, tanpa jatuh tempo, bahkan tanpa angka, sebab waktu bukan lagi patokan untuk kami berdua, proses dan cintalah yang akan membawa kami berdua, maka dari itu saya dan dia sepakat bahwa waktu dan perasaan yang pada kami berdua adalah dua hal yang tidak bisa dikaitkan.
    Kami tidak terikat dengan janji-janji fiktif, janji-janji yang menurut kami tidak menjadikan kami menjadi orang selalu menerima keadaan, janji-janji yang menurut kami tidak saling menguatkan, tapi kami hanya berjanji akan saling mecintai seolah-olah besok mati. Kami sepakat bahwa kami bukanlah individu yang tidak egois, karena setiap manusia pasti di anugerahi egois, dan kami sepakat bahwa cinta yang kami miliki berdua, bukanlah semata-mata miliki kami berdua, tapi juga harus menjadi milik Tuhan yang maha pencipta, Keluarga yang selalu ada, dan teman yang selalu berada di belakang layar.
   Setelah perbincangan itu saya sadar, bahwa saya dan dia seterusnya tidak akan menjadi saya dan dia, tapi "kita", karena setelah perbincangan itu "kita" yang akan siap menghadapi apa yang akan datang, bukan lagi saya harus siap menghadapi apa yang akan datang begitupulan dengan dia, karena kami berdua telah menjadi "kita". Saya rasa memang benar, perasaan yang ada pada saat ini, sama seperti apa yang ada antara Tuhan dengan Semeru dulu, kini, dan yang akan datang.

Semoga "kita" diberkati Tuhan

You Might Also Like

0 komentar

Flickr Images