ISME

                   Apa yang membuat kita berfikir bahwa kita bersama golongan kita akan masuk surga ? tentunya pola pikir itu muncu...

       





          Apa yang membuat kita berfikir bahwa kita bersama golongan kita akan masuk surga ? tentunya pola pikir itu muncul ketika kita mengetahui arti dari setiap kitab dan mentaati setiap perintah Tuhan yang maha kuasa, sesimple itu kah Tuhan ? kita tidak tahu jawabnya sebab hanya Tuhan-lah yang satu-satunya tahu jawaban itu, mungkin ada pertanyaan lain yang juga jawabannya Ia rahasiakan yaitu kenapa dia menciptakan surga dan neraka, apakah hanya untuk membuat setiap makhluk yang Ia ciptakan tunduk dan taat kepadanya ? kita pun tidak akan tahu jawaban itu sebab hanya Ia yang tahu. Tapi apakah Tuhan menciptakan surga dan neraka hanya untuk menguji manusia, apakah manusia mengejar surga-Nya atau murni cinta kepada-Nya sehingga setiap manusia tidak memperdulikan adanya surga dan neraka, karena yang ia pedulikan hanyalah cintanya kepada Tuhan, namun kembali lagi, hanya Tuhan yang bisa menjawab itu.
       Tentunya seperti postingan sebelumnya saya mengatakan bahwa latar belakang agama saya tidak begitu baik, maka dari itu saya tidak akan membawa unsur agama, tapi yang akan dibawa adalah unsur religi, cinta, dan kasih. Belakangan negara ini memang benar-benar terasa tidak begitu menyenangkan, berbagai orang di timeline facebook saya terlihat saling menebar kebencian, mungkin memang sedang menjadi trend untuk saling membenci, sebab banyak seleb instagram bisa hidup dengan senang karena kemewehan berkat ketenaran mereka yang terus dilihat oleh haters, sehingga berbagai permintaan iklan memenuhi kesehariannya. Apakah mungkin menebar kebencian sekarang menjadi cara tiap orang untuk meningkatkan popularitas ? mungkin yang bisa menjawab hanya orang-orang yang melakukan perbuatan itu.
        Kata ISME dalam judul postingan kali ini, merupakan akhirkata pada setiap kata yang memiliki makna kepercayaan, aliran, atau paham. Judul ISME ini digunakan karena hari ini tepat dimana ISME bangsa Indonesia lahir, yaitu pancasila. Mengikuti perjalanan sejarah ISME di Indonesia tentunya sangat banyak dan rumit memang, karena itu saya tidak akan membahas mengenai masalah itu. Sebab bangsa ini sendiri terbentuk dari beberapa paham, sebelum mendapatkan pancasila, yaitu paham-paham yang berasal dari satu rumah di daerah peneleh dan beberapa pemuda yang ingin menjadi pemimpin negara berdasarkan ideologinya masing-masing, Soekarno dengan nasionalismenya, Semaoen & Ali muso dengan ideologi komunisme, dan Kartosuwirjo dengan paham islamnya. Seperti yang saya katakan tadi, kita tidak akan membahas mengenai perjalan ISME pada masa lalu hingga saat ini, tapi yang akan kita bahas adalah ada apa dengan ISME masa kini.
      Gejolak politik hingga agama saat ini telah menyebarkan virus-virus kebencian, begitu juga pemecahan masalahnya masih pula diselimuti kebencian, seperti, manusia hanya tau cinta pada satu pihak saja, selebihnya dibenci. Saya harus sadar memang, 5 pilat yang terdapat dalam ISME bangsa ini masih kurang, mungkin harus di tambahkan kata-kata "saling mencintai sesama golongan" atau kata-kata yang artinya mirip dengan kata itu. Orang-orang melihat negara ini adalah negara pancasila, namun mata saya masih melihat negara ini adalah kapitalis, sebab mayoritas keadaan yang terlihat sesuai degan kata itu itu, tambang lebih mahal dari pada nyawa, semen lebih bisa mengenyangkan dibanding nasi, si putih dan si kotak-kotak merah saling membuang energi dengan menghujat golongan lain dan mencari-cari kesalahan untuk mendapatkan kekuasaan tapi nyaris lupa dengan nasib anak miskin yang harusnya mereka yang terdidik bisa membantu ia memutus rantai kemiskinan keluarganya sehingga yang mereka tahu hanya berbagi benci, bukan berbagi cinta, lantas kapan ISME bangsa ini bisa merekat di masyarakat kalau untuk berbagi cinta saja mereka menggelengkan kepala.
       Sebelum mengatakan bahwa diri kita memiliki jiwa pancasila, maka hadirkan dulu rasa cinta pada setiap orang di dalam hati, sebab pancasila muncul karena adanya cinta, cinta kepada Tuhan, cinta kepada negara, cinta kepada sesama, dan cinta kepada sang adil, maka bila itu telah kita miliki kita baru bisa mengatakan bahwa diri kita pantas untuk bersetubuh dengan pancasila dan jangan sampai pula ego kita terhadap ISME kita sendiri, mengekang kita untuk tidak berbagi cinta, sebab Tuhan sendiri mengajarkan kita untuk saling mencintai, berbagi kebahagiaan, dan bersyukur.

You Might Also Like

0 komentar

Flickr Images